Bokeh Effect 2

Ini adalah tulisan saya mengenai bokeh effect yang kedua. Pada tulisan di blog saya ini saya pernah menceritakan mengenai bokeh effect yang tidak disengaja. Memperoleh bokeh effect yang mudah adalah dengan menggunakan lensa fix, tetapi sebetulnya kita bisa memanfaatkan lensa yang ada tuk mendapatkan bokeh effect yang hampir menyamai jika kita menggunakan lensa fix itu sendiri. Yaitu dengan memaksimalkan focal length dari lensa itu sendiri. Contoh jika lensa menggunakan lensa nikon 18 - 105 mm, maka maksimalkan focal length dari lensa tersebut yaitu pada 105 mm, jika menggunakan lensa tamron 18-200 mm maka maksimalkan focal length dari lensa itu sendiri yaitu 200 mm. Selamat mencoba. Salam jepret!

April 2011
by nikon D5000
lens nikon 18 - 105 mm

28 May 2011
by nikon D5000
lens tamron 18-200 mm

April 2011
by nikon D5000
lens nikon 18 - 105 mm

terimakasih orang-orang yang mau jadi model di photo ini, sebetulnya orangnya yang aku jepret sebagai klien sewaktu di acara nikahan
Read more

acoustic guitar

grip, guitar
27 May 2011
by nikon D5000
lens tamron 18-200 mm

setting, guitar
27 May 2011
by nikon D5000
lens tamron 18-200 mm
Read more

lensa tamron 18-200mm

Lensa ke dua yang saya miliki setelah nikon 18-55 mm (bawaan dari Nikon D5000). Pada kesempatan ini saya akan menjelaskan sedikit review menggenai lensa ini

Tamron AF 18 - 200 mm lens specifications

Model name

A14

Focal length 18 - 200 mm
Maximum aperture F3.5 - 6.3
Angle of view 75° 33' - 7° 59'
Lens construction 15 elements in 13 groups
Minimum focus distance 0.45 m (17.7 in)
Maximum mag ratio 1:3.7 (at f=200mm MFD 0.45m)
Filter diameter φ62 mm
Overall length 84 mm (3.3 in) *
Maximum diameter φ73.8 mm (2.9 in)
Weight 398 g (14 oz) *
Diaphragm Blades 7 blades
Minimum aperture F22
Standard accessory Flower-shaped Lens Hood
Compatible mount Canon AF, Konica Minolta AF-D, Nikon AF-D and Pentax AF


berikut adalah review dari lensa Nikon 18 - 200 mm

Nikon 18-200mm f/3.5-5.6G IF-ED AF-S VR DX specifications


Date introduced November 2005
Maximum format size DX
Focal length 18-200mm
35mm equivalent focal length(APS-C) 27-300mm
Diagonal Angle of view (APS-C) 78º - 8º
Maximum aperture F3.5-5.6
Minimum aperture F22-36
Lens Construction • 16 elements/12 groups
• 2 ED glass elements, 3 aspherical elements
Number of diaphragm blades 7, rounded
Minimum focus 0.5m
Maximum magnification not specified
AF motor type • Compact silent-wave motor
• M/A mode for rapid switching between Auto and Manual focus
Focus method Internal
Image stabilization • VR II, 4 stops
• Auto panning detection
• 'Active mode' for shooting from moving vehicles (no panning)
Filter thread • 72mm
• Does not rotate on focus
Supplied accessories • Front and rear caps
• Lens Hood HB-35
• Soft Case CL-1018
Optional accessories 72mm filters
Weight 560 g (19.8 oz)
Dimensions 77 mm diameter x 96.5 mm length
(3.0 x 3.8 in)
Lens Mount Nikon F only
Other Distance information output to camera body

Jika melihat dari kedua review diatas hanya sedikit perbedaan dari kedua lensa itu. Yaitu diameter lensa, beberapa spesifikasi yang sedikit berbeda. Saya memilih lensa yang tamron karena harga nya yang relatif lebih murah dibandingkan dengan lensa produksi dari nikon yang 18 - 200 mm. Jadi dalam memilih lensa saya kembalikan kepada anda sekalian, yaitu kembali pada budget yang dimiliki. Jika budget nya banyak sebaik nya pilih lensa dari produksi nikon itu sendiri, jika budget nya mencukupi sebaik nya memilih lensa alternatif yang relatif terjangkau oleh penjepret, tapi saran saya bandingkan dulu sebelum membeli lensa jangan beli asal murah juga. Salam jepret!
Read more

tari piring

tari piring, bandung
April 2011
by nikon D5000
lens nikon 18-105 mm
Read more

oray tapa

view, oray tapa
April 2011
by nikon D5000
lens nikon 18-55 mm

Setelah sekian lama tidak ber offroad ria bersama teman - teman, akhirnya punya kesempatan ber offroad ria bersama teman - teman dari itenas planologi angkatan 2002 ke oray tapa.
Wana wisata Oray Tapa terletak di Desa Mekar Manik, Kecamatan Cimenyan. Tempat wisata ini dapat diakses dari berberapa jalan. Oray Tapa meliputi area seluas 5 Ha dibawah naungan KPH Bandung, BKPH Manglayang Barat, RPH Arca Manik. Wana wisata ini merupakan hutan campuran antara pinus dan cemara dengan suhu yang cukup sejuk dan pemandangan kota Bandung yang sangat menawan. Aktivitas yang sering dilakukan di kawasan Oray tapa selain jalan kaki adalah berkemah, bersepeda (downhill dan cross country), motocross serta offroad. Meskipun secara umum track ini memiliki level tingkat kesulitannya masih dibawah track Caringin Tilu, namun tetap saja menguras tenaga dan keringat. Sejak memasuki Jalan Sindang Laya yang merupakan salah satu akses termudah menuju Oray Tapa, jalan terus saja menanjak dan tak pernah ketemu turunan.

pose, oray tapa
April 2011
by nikon D5000
lens nikon 18-55 mm

standing, oray tapa
April 2011
by nikon D5000
lens nikon 18-55 mm

wheels born to be wild, oray tapa
April 2011
by nikon D5000
lens nikon 18-55 mm
Read more

cukang taneuh

hai hai hai...
sudah teramat lama saya tidak menulis di blog, kali ini saya akan membahas liburan saya sewaktu ke batu karas & cukang taneuh atau biasanya orang awam indonesia menyebutnya dengan green canyon versi indonesia....

Cukang Taneuh

green canyon, pangandaran
April 2011
by nikon D5000
lens tamron 18-200 mm

green canyon, pangandaran
April 2011
by nikon D5000
lens tamron 18-200 mm

Cukang Taneuh atau Green Canyon adalah salah satu objek wisata di Jawa Barat yang terletak di Desa Kertayasa Kecamatan Cijulang, Kabupaten Ciamis ± 31 km dari Pangandaran. Objek wisata ini merupakan aliran sungai Cijulang yang menembus gua dengan stalaktit dan stalaknit yang mempesona serta diapit oleh dua bukit dengan bebatuan dan rimbunnya pepohonan menyajikan atraksi alam yang khas dan menantang.

Di mulut gua terdapat air terjun Palatar sehingga suasana di objek wisata ini terasa begitu sejuk. Kegiatan yang dapat dilakukan diantaranya panjat Tebing, berenang, bersampan sambil memancing. Untuk mencapai lokasi ini wisatawan dapat menggunakan perahu yang banyak tersedia di Dermaga Ciseureuh, baik perahu tempel maupun perahu kayuh. Objek wisata ini berdekatan degan objek wisata Batukaras serta Bandar Udara Nusawiru.

Nama Green Canyon dipopulerkan oleh seorang Perancis pada thn 1993. Nama aslinya Cukang Taneuh. Green Canyon memiliki keunikan tersendiri. Dari perjalanannya sendiri dgn ketinting dari dermaga selama 30 menit kita akan senang melewati sungai dgn air berwarna hijau tosca (kalau lagi nggak hujan). Dalam perjalanan kita melihat kehidupan di bantaran sungai. Sesekali terlihat biawak, ular (jangan kawatir hanya ular kadut) dan penduduk yg sedang mancing atau menjala ikan.
sumber: http://www.pbase.com/archiaston/green_canyon
http://id.wikipedia.org/wiki/Cukang_Taneuh


green canyon, pangandaran
April 2011
by nikon D5000
lens tamron 18-200 mm

green canyon, pangandaran
April 2011
by nikon D5000
lens tamron 18-200 mm

Selain ke cukang taneuh, saya pun pergi liburan ke batu karas & citumang karena jarak nya yg tidak begitu berjauhan. Ke pangandarannya saya cuma melewatinya karena sudah terlalu sering berliburan disana sehingga mencari nuansa yg berbeda & baru.

Pemandian Alam Citumang

CitumangTerletak di Desa Bojong Kecamatan Parigi, ± 13 km arah timur Pangandaran, berada dalam kawasan hutan jati milik Perum Perhutani.

Objek wisata ini memiliki keunikan tersendiri, dimana aliran sungai Citumang yang airnya sangat jernih menerobos gua-gua karang sehingga pengunjung bisa melakukan kegiatan berenang di air terjun, menelusuri hutan yang di dalamnya banyak terdapat gua-gua.
sumber: http://sis.smkn1-cms.sch.id/ciamis/citumang.html

citumang, pangandaran
April 2011
by nikon D5000
lens tamron 18-200 mm

Batu Karas

Objek wisata bahari ini merupakan perpaduan antara Pantai Pangandaran dan Batu Hiu dengan suasana alam yang lebih tenang. Pantai ini sangat banyak dikunjungi wisatawan untuk surfing dan berenang. Pantai Batu Karas berada di wilayah Desa Batukaras, Kecamatan Cijulang, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat yang dapat dijangkau dengan kendaraan lebih kurang 45 menit dari Pangandaran.

Mungkin, bagi para surfer yang berada di Pulau Jawa tidak perlu harus terbang ke Bali atau Nias untuk mengasah kemampuannya menari diatas ombak . Karena di Pantai Batu Karas ini, selain pantainya yang landai juga memiliki teluk kecil. Sehingga tidak terlalu menguras tenaga para surfer ketika melakukan paddling menuju point/titik awal datangnya ombak. Bagi para wisatawan yang ingin belajar sufing, di pantai ini juga terdapat penyewaan berbagai macam surfboard, lengkap dengan instruktur dyang dikoordinir oleh organisasi pemuda setempat. Mereka menyediakan segala model papan selancar di sana, mulai dari papan surfing profesional sampai papan surfing bagi pemula atau papan buggy yang digunakan sambil tengkurap. Tutornya jago-jago dan amat sabar loh membantu para pemula....!
Read more

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Popular Posts